Journey to Success

Jumat, 17 Februari 2012

matematika tuhan


Salam Kanan Sahabat....Dari pengamatan saya terhadap keseharian yang saya temui, saya dapat menyimpulkan satu hal,Matematika Tuhan berbeda dengan matematika manusia. Kesimpulan ini bukan tanpa dasar lho. Banyak bukti empiris yang mendukung kesimpulan saya ini.

Saya ataupun anda dalam kehidupan kita mungkin ataupun sering mengalami ketika gaji kita atau penghasilan kita seharusnya tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.Tapi faktanya penghasilan kita tetep aja cukup bahkan untuk bersosial dan membantu kebutuhan orang tua atau saudara pun masih cukup..Padahal Logikanya penghasilan kita kadang separo dari besarnya pengeluaran kita.. Lalu darimana sisa uang yang kita dapat untuk menutupi kesemuanya itu? Wah, ya dari berbagai sumber. Tapi saya percaya tanpa campur tangan-Nya, itu semua tidak mungkin.

Nah, ini salah satu alasan mengapa matematika Tuhan itu berbeda dengan matematika kita. Lha wong seharusnya neraca kita sudah njomplang kok masih bisa terus hidup.

Bukti kedua adalah kesaksian seorang teman. Ia mengaku kalau semenjak lajang, penghasilannya tidak jauh berbeda dengan sekarang. Anehnya, pada saat ia masih membujang, penghasilannya selalu pas. Maksudnya, pas akhir bulan pas uangnya habis. Anehnya, begitu ia berkeluarga dan memiliki anak, dengan penghasilan yang relatif sama, ia masih bisa menyisihkan uang untuk menabung. Aneh bukan?

Berarti kalau bagi manusia 1 juta dibagi satu sama dengan 1 juta dan 1 juta dibagi dua sama dengan 500 ribu, tidak demikian bagi Tuhan.

Dari kesaksian teman saya, satu juta dibagi 3 sama dengan satu juta dan masih sisa.Aneh kan?
 Buat saya, satu hal yang harus digarisbawahi: MATEMATIKA TUHAN BEDA DENGAN MATEMATIKA MANUSIA.

Saya tidak tahu dan mungkin tidak akan pernah sanggup mengetahui persamaan apa yang digunakan Tuhan. Tapi kalau boleh saya menggambarkan, ya kira-kira demikian:

X= Y di mana: X = pemberian Tuhan Y = kebutuhan

Ya, Tuhan selalu mencukupkan apapun kebutuhan kita. Tanpa kita minta pun, Dia sudah “menghitung” kebutuhan kita dan menyediakan semua lewat jalan-jalan- Nya yang terkadang begitu ajaib dan tak terduga.

Menyadari hal itu, saya bisa menanggapi cerita teman-teman yang “sukses” dengan penghasilan tinggi di luar kota dengan senyum manis. Soal penghasilan Tuhan yang mengatur. Untuk apa saya memusingkan diri dengan berbagai kekhawatiran sementara Dia telah menghidangkan rejeki di hadapan saya?

Yang perlu saya lakukan hanyalah melakukan bagian saya yang tak seberapa ini sebaik mungkin, dan Ia yang akan mencukupkan segala kebutuhan saya.

Dan menurut saya lagi dari buku-buku dan seminar-seminar yang pernah saya ikuti,,ternyata
MEMBERI = MENERIMA..artinya ketika kita banyak memberi kepada fakir miskin,anak yatim dan orang lain yang membutuhkan ternyata pemberianNya akan semakin cepat dan banyak serta lebih berkah dari biasanya.
Menurut matematika kita 10 - 1 = 9 ,,berbeda dengan matematika Tuhan (sedekah) 10 - 1 = 19....
Maka semakin kita banyak MEMBERI kita akan semakin banyak MENERIMA,,

Berbagi itu Indah, berbaagi itu menyenangkan dan berbagi itu menyehatkan....

0 komentar:

Posting Komentar